'STORY BLOG TOUR' Kegelisahan Arsa

Admin
0
Ditya hanya bisa terdiam dengan kepergian Alena yang diikuti oleh Ganen, perasaannya kacau dan serba salah karena memang saat ini ia sedang dipandang oleh banyak mata, dia hanya bisa terdiam kaku. “ada apa nak Ditya datang kesini?” pertanyaan pak Hernowo, ayah Jasmine, memecahkan keheningan yang mereka ciptakan.

Ditya semakin keringat dingin jadinya, ditatapnya pak Hernowo dan ia tidak bisa menjawab, hanya bahasa tubuh saja yang diperlihatkannya, bahwa ia kebingungan. Dilihatnya Jasmine yang tidak melihatnya sedikitpun, tak sengaja pandangannya ia edarkan ke Arsa yang melihatnya dengan mata melotot. “tidak ada-ada apa pak, saya hanya ingin bicara sama Jasmine, kalau boleh”. Jawaban Ditya membuat Arsa makin geram saja, bisa-bisanya dia bicara begitu dengan drama yang barusan saja ia pertontonkan dengan kami semua.

“oh, begitu, tapi, maaf ya nak Ditya, malam ini kami ada kedatangan tamu, jadi besok atau lusa saja kesini lagi” Ditya menjadi semakin salah tingkah, ia masih di depan pintu, berdiri, kikuk, tidak tau mau ngapain, jawaban pak Hernowo sudah jelas menyuruhnya pulang.

Sepertinya ayah Jasmine sengaja mengatakan itu agar suasana lebih cepat pulih untuk semua, baik untuk ditya agar tidak salah tingkah terus dan keluarga Arsa agar tidak berprasangka lebih jauh lagi. “iya pak, tidak apa-apa, saya minta maaf jika sudah menganggu suasana malam ini” Ditya tersenyum kecut dan mohon undur diri sambil masuk menyalami pak Hernowo untuk pamit dan menangkupkan tangannya kepada semua yang ada di ruang tamu itu.


***

Ganen masih mengejar Alena yang berlari menjauh dari rumah Jasmine. air mata Alena sudah jatuh membasahi wajahnya yang putih. Ia tidak bisa menahan sesak di dadanya, belum bisa, ribuan pertanyaan hadir di kepalanya, ia hanya bingung dengan kehadiran Ditya, bukan dia ingin kembali ke Ditya, hanya saja dia butuh penjelasan saja, kenapa laki-laki itu bisa bersikap demikian ke dirinya.

Ganen mendapati Alena yang duduk sendirian di taman, sambil menghapus air matanya yang tidak tertahankan. Ganen mencoba merangkul wanita yang sangat ia cintai itu, ia tidak ingin Alena berlarut dengan kesedihan, meskipun dia sendiri juga cemburu dengan sikap Alena yang menangisi laki-laki masa lalunya, tapi Ganen tidak ingin memperkeruh pikiran Alena, ia kali ini ingin mengalah dengan egonya.

“sudahlah sayang, kamu jangan menangis gitu, tidak ada gunanya juga menangisi laki-laki pecundang begitu, aku bukan membenci Ditya, namun aku tidak suka jika ada laki-laki yang membuat bidadariku menangis begini” semua perempuan yang mendengarkan perkataan Ganen pasti terenyuh, tak kecuali Alena, ia semakin menangis, tidak ada yang tau kali ini Alena menangis karena apa, apakah merasa bahagia dengan perkataan Ganen atau masih menangisi Ditya yang meninggalkannya karena misi.


***

Di ruang tamu, ayah Jasmine dan keluarga Arsa terlihat akrab berbincang, sedangkan Jasmine hanya tersenyum sumringah dari raut wajahnya, tidak terkecuali Arsa, dia orang yang paling bahagia, bagaimana tidak, pak Hernowo berbicara hal serius dengan om Heru dan ibunya. Sepertinya keingingan Arsa akan diterima oleh Jasmine dan keluarganya.

“saya memang menjodohkan anak saya dengan rekan bisnis, kebetulan, pemuda yang barusan adalah anak rekan bisnis yang saya maksud, nah, saya tetap memberikan keputusan kepada Jasmine, karena dia yang akan menjalani hidup kedepannya” perkataan ayahnya barusan, membuat jasmine lega, yang selama ini, dia juga bertanya-tanya akan masa depannya yang akan diputuskan ayahnya, kalau begini dari kemaren tentu Jasmine akan lebih semangat dan ceria menjalani hari-hari.

Arsa, belum tau apa yang akan dikatakan jasmine nanti, dia sangat berharap dialah lelaki yang beruntung itu, degup jantungnya makin kenjang. “jadi, dikarenakan saya melihat putri saya lebih merona wajahnya ketika kami berbicara tentang Arsa, makanya saya mengundang nak Arsa dan keluarga kesini” perkataan ayahnya membuat Jasmine jadi malu, wajahnya semakin merona kemerahan, berbeda dengan Arsa, ia sangat senang mendengar perkataan pak Hernowo barusan, harapannya sedikit lagi, ia ingin mendengar langsung dari lisan Jasmine. “jadi, keputusannya apa, belum ada ya pak?” Tanya om Heru. “keputusannya tetap pada Jasmine pak” begitu pak Hernowo meyakinkan semua yang ada di ruang itu.

Semua mata tertuju ke jasmine, kini jasmine tidak bisa berkata apa. Suasana hening lama sekali. “insya Allah, jawabannya nanti saja jasmine sampaikan ke ayah” perkataan jasmine membuat Arsa terdiam. Dia mulai gelisah memikirkan jawaban apa yang akan disampaikan jasmine. “kamu malu nduk?” pak Hernowo semakin membuat putrinya makin salah tingkah. Jasmine mengedipkan matanya pada ayahnya meminta kebelakang sebentar. “sepertinya anak zaman sekarang masih menjaga rasa malunya pak Heru”. Jasmine undur diri kebelakang. Semua mata melihat kearah jasmine, mengantarkannya dengan lirikan mata. “sebentar ya pak, saya kebelakang dulu” lelaki paruh baya ini menyusul putrinya.

Suasana di ruang tamu hanya hening saja. Arsa terlihat tegang sekali, mereka sudah lupa dengan Alena dan Ganen yang pergi entah kemana dan belum sampai juga kesini. Ibu Arsa menggenggam tangan Arsa memberikan ketenangan dan kekuatan pada putra sulungnya.


***

“iya, Jasmine lebih menerima Arsa ketimbang Ditya, Ayah, karena Jasmine lebih mengenal Arsa dan juga memang mengharapkan Arsa yang datang kerumah untuk datang melamar” ayahnya hanya menahan tawa mendengarkan perkataan putrinya. “kamu nduk, berani Cuma ngomong disini, gak berani ngomong disana sama keluarganya Arsa, iya, ayah tau, kamu malu dan ayah juga tau jawaban kamu nduk, ya sudah, kamu gak usah keluar lagi, tetap disini saja, biar ayah yang atur semuanya”. Jasmine sangat senang mendengarkan perkataan ayahnya.

Hati Jasmine sangat berbunga-bunga malam ini, sama seperti dulu saat ia pertama kali jatuh hati pada Arsa.




-----------

CATATAN:
Ini adalah challenge menulis One Week One Paper (OWOP). 'STORY BLOG TOUR', dimana member lain yang sudah diberi urutan absen melanjutkan cerita sesuai imajinasinya di blog pribadi.

Saya Helmi yani mendapatkan giliran ke duabelas. Biar ceritanya nyambung kamu harus baca cerita sebelum dan sesudahnya.




Episode 1: Dhira : Surat yang Tertahan Di Dasar Hati | http://www.nadhiraarini.com/2016/01/story-blog-tour-surat-yang-tertahan-di.html?m=1

Episode 2: Deby : Rahasia Jasmine | http://debytheresia.blogspot.co.id/2016/01/rahasia-jasmine.html?m=1

Episode 3: Tutut: Dialog | http://tututlaraswati03.blogspot.co.id/2016/01/story-blog-tour-dialog.html

Episode 4: Saidah : Jodoh untuk Jasmine | http://www.saidahumaira.com/2016/01/story-blog-tour-jodoh-untuk-jasmine.html

Episode 5: Doddy : Ketika Rindu Memanggil | http://www.doddyrakhmat.com/2016/01/story-blog-tour-ketika-rindu-memanggil.html

Episode 6: Uni Lilis : Misi Arsa | http://ceritafiksiunililis.blogspot.com/2016/01/story-blog-tour-misi-arsa.html

Episode 7: Afatsa : Rumah Tujuan
| http://afatsa-nisa.blogspot.co.id/2016/01/story-blog-tour-rumah-tujuan.html?m=1

Episode 8: Fia: Ganen
http://dinarirfia.tumblr.com/post/137152571572/story-blog-tour-ganen

Episode 9: Wanna: Erledigt!
https://satriawannambaputra.wordpress.com/2016/01/15/story-blog-tour-1-putar-arah/

Episode 10. Astika diwey : Undangab | http://dwikaastika.blogspot.co.id/2016/01/story-blog-tour-undangan.html

Episode 11. Ninis : Dia Masih Sama http://www.angelusrosa.com/2016/01/dia-masih-sama.html




Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)